Kepada taʋtan hati bertiang kayu
Aku terjangkit gelak kesenangan suaramu
Tanpamu kosong
Jantungku merepih jadi buih
Hidupku hidup selama kau mengarahkan tatap dari jauh
Selama tariannya melupakan pesona senja
Hidupku menjadi kau
Belulang dan usia dusta belaka
Kepada taʋtan hati yang menengadah
Jiwaku kau bentuk ketika subuh
Untuk itulah ku belah semesta
Dari semua kemustahilan
Di kamar ini kuciptakan dunia bersama di antara mati
Teruslah memeluk semangat hingga terbakar
Karena hingga matahari dan bulan berganti, degup yang mempesona selalu berjaga.
Tppandan mei 2016
Sekian waktu telah pergi
Menatap langit tak peduli
Semakin menjauh pasti
Kembali pun tak mungkin lagi
"Hei, nak", padaku rangkulnya manis
Tak perlu menangis seperti gadis
Berjalanlah terus kencangkan betis
Biarkan angin meniup puitis
Memacu roda yang kian tipis
Menuju pusara bebercak tangis
Lintasi berbatu keras dan sadis
Tak peduli angin menonjok pelipis
Lagu cinta terdengar mengg0da hati
Di emperan senyum-senyum memucat pasi
Terlewati tawar meneguk sebening janji
"Ya, sudahlah!", Sampaiku menangis lagi
~ Anda las 20.05.2016
Demikianlah